Zona Berita

Warga di Perbatasan PNG-Merauke Tidak Tersentuh Pelayanan Medis

Jayapura-Zona Damai: Warga Kampung Yanggandur yang terletak di daerah perbatasan Papua Nugini dengan Kabupaten Merauke, Papua tak pernah tersentuh oleh pelayanan medis. Warga setempat, Maria Banggo mengatakan selama ini jika ada warga yang sakit, selalu mengandalkan pengobatan dari pos TNI terdekat. Obat-obatan yang diberikan pun berasal dari pos TNI itu. Padahal menurut Maria, obat-obat yang berasal dari pos TNI memiliki dosis yang tinggi jika dibandingkan dengan obat yang berasal dari dinas kesehatan setempat.

“Kalau sakit ini terpaksa lari ke pos minta obat, suntik apa semua di pos. habis tidak ada. Kebanyakan dong memang senang berobat di pos juga karena karena obatnya bagus, karena untuk pasukan jadi macam, mau gejala malaria, demam begitu satu kali minum itu kita pernah juga kita disini itu langsung keringat tapi langsung tidur, keringat bangun langsung sembuh. Karena obatnya pasukan mungkin dosisnya”ujar Maria Banggo.

Warga setempat juga mengaku selalu bergantung pada fasilitas yang dimiliki oleh pos TNI. Jika ada warga yang membutuhkan pertolongan gawat darurat mereka akan menggunakan fasilitas komunikasi untuk menelpon ke distrik terdekat. Warga juga kerap menggunakan ambulans TNI untuk membawa mereka yang sakit ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

Tolak Program KB

Sementara itu, Program Keluarga Berencana (KB) tampaknya belum bisa diterima oleh masyarakat Lanny Jaya. Bupati Lanny Jaya, Befa Jigibalom beralasan jumlah penduduk di daerahnya masih sangat minim, hanya 160 ribu jiwa.

Meski demikian pemerintah setempat telah mencanangkan program ibu hamil sehat. Setiap ibu hamil akan diberikan bantuan dana Rp 5 juta untuk pemenuhan kesehatan dan asupan gizinya.

“Dengan program ini ya tambah-tambahlah bobot bibit bebet dalam situ. (Program berkelanjutan?) Ya namanya ibu hamil itu wajib di Lanny Jaya kan dilarang KB yang hamil silahkan lapor,” kata Befa.

Bupati menambahkan, pemda juga akan menanggung biaya persalinan. Pemenuhan gizi juga berlaku hingga tingkat pendidikan Taman Kanak kanak (TK). Setiap anak akan memperoleh makanan bergizi di sekolah secara gratis. Befa menuturkan program ini dibuat untuk melahirkan generasi yang sehat dan cerdas.
[KBR68H]

Leave a comment