JAYAPURA—Zona Damai : Direktur Yayasan Baptis Papua Mathius Murib ketika menyampaikan himbauan bersama Pdt. Beny Giay terkait situasi kondisi HAM dan Demokratisasi di Tanah Papua menjelang HUT OPM 1 Juli di Jayapura, Selasa (25/6/2013) meminta aparat TNI/Polri ketika melakukan penindakan harus menggunakan aturan hukum, karena pertimbangannya keamanan dan ketertiban dan keutuhan negara. Ironisnya, aturan hukum kemudian dibenturkan dengan ideologi. Padahal ideologi ini tak ada hubungannya dengan keutuhan NKRI. Tapi Ideologi orang Papua untuk meraih kemerdekaan terus-menerus hidup sepanjang abad.
“Harus ada ruang yang dibuka sehingga ideologi tetap ada, hukum dan segala macam penegakan yang hendak dilakukan oleh negara melalui aparat penegak hukum juga jalan,” katanya.
Mathius Murib menadaskan, ideologi seperti momen-momen 1 Juli, 1 Mei dan 1 Desember dan lain-lain juga harus diberi ruang, karena ini konsekuensi logis dari resiko hukum di konstitusi negara Indonesia, dimana aturan hukum, mulai UUD 1945, Pancasila, UU HAM, UU Kepolisian, UU Demokrasi, yang memberi ruang kepada warga negara untuk menyampaikan aspirasinya, termasuk pandangan politik.
Karenanya, tandas mantan Wakil Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua ini, Kapolda harus lebih profesional, arif dan , bijaksana melihat masalah ini. Tak bisa dengan sepihak dan dengan cara kekerasan dimana orang baru berkumpul lalu aparat keamanan langsung membubarkan. Apabila ini terjadi, maka dia tak langsung berhenti mereka malah mengatur kekuatan lain untuk tetap memperjuangkan ideologi Papua merdeka.
“Pendekatan represif harus dievaluasi dan ditinjau kembali atas nama hukum keamanan dengan ideologi hukum yang ada di Papua,” tandasnya.
Mathius Murib mengatakan, pihaknya yang fokus untuk masalah HAM bahwa nilai manusia lebih penting dari pada kemanan, keutuhan NKRI dan hukum atau apapun nama lainnya. Kebebasan manusia, hak hidup manusia itu nilainya lebih penting dari kepentingan NKRI dan kepentingan negara manapun.
“Negara didirikan untuk melindungi manusia, termasuk manusia di Tanah Papua ini. Tapi kalau kemudian nilai manusianya direndahkan dan kepentingan keamanan hukum ditonjolkan, ya ini tak sejalan dengan semangat awal mendirikan sebuah negara,” tegas Mathius Murib. [***]
Categories: Zona Berita